Rabu, 21 Februari 2018

Manfaat dan Khasiat Bawang Putih

hidoctor.ir

DESKRIPSI TANAMAN BAWANG PUTIH
            Bentuk berupa umbi lapis, warna putih / warna keunguan, bau khas rasa agak pahit. Berupa herba perennial, jika di hancurkan akan mengeluarkan bau khas menyengat, ukuran umbi bervariasi tergantung dari jenisnya. Daun tinggi bisa mencapai 40cm bentuk agak melingkar pada bagian tengah dan pipih pada bagian atas. Memiliki batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Bunga majemuk payu ng warna putih, muncul di setiap anak umbi, memiliki 1 – 3 daun pelindung, seperti selaput. Akar bawang putih terdiri dari serabut serabut putih yang berjumlah banyak.
            Simplisia berupa umbi majemuk bentuk hampir bulat, terdiri dari 8 - 20 siung, di selimuti selaput tipis, tiap siung di selubungi 2 selaput, terdapat pangkal siung yang mengeras, bagian luar agak putih bagian dalam melekat pada bagian padat. Warna putih kekuningan, bau khas aromatik tajam, rasa agak pedas lama kelamaan menimbulkan rasa agak tebal di bibir.

KANDUNGAN KIMIA BAWANG PUTIH
            Kandungsn kimia dari allium sativum L. Yang memiliki aktifitas biologi dan bermanfaat dalam pengobatan adalah senyawa organo-sulfur. Kandungan senyawa organo-sulfur ini antara lain.
            Senyawa S-alk(en)-il-L-sistein sulfoksida (ACSOs), contohnya aliin dan y-glutamilsistein, senyawa yang paling banyak terdapat dalam bawang putih. Aliin suato asam amino yang mengandung sulfur, bertanggungjawang pada bau dan cita rasa bawang. Aliin dan senyawa sulfoksida yang lain, kecuali sikloaliin, segera berubah menjadi senyawa tiosulfinat, seperti alisin, dengan bantuan enzim allinase ketika bawang putih segar dicincang, dipotong, maupun dikunyah secara langsung.
            Senyawa sulfur yang volatil seperti alisin. Alisin merupakan senyawa yang kurang stabil, adanya pengaruh air panas, oksigen, udara, dan lingkungan basa, mudah sekali terdekomposisi menjadi senyawa sulfur yang lain seperti dialil sulfide.
            Senyawa sulfur yang larut dalam lemak seperti dialil sulfida (DAS), dialil dilsufida (DADS).
            Senyawa sulfur larut air yangnon folatil seperti S-alil stein (SAC), yang terbentuk dari reaksi enzimatik y-glutamilsistein ketika bawang putih di ekstraksi dengan air. SAC banyak terdapat dalam berbagai macam sediaan bawang putih, merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis, sehingga adanya SAC dalam sediaan bawang putih sering dijadikan standar bawang sediaan bawang putih tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi.
            Senyawa belerang antara lain : aliin, allsin, ajoene, saponin allisin, alilpropil disulfida, dialil trisulfida, s-alilsistein, vinildithine, S-alilmerkaptosistein, enzim-enzin antara lain : alinase, peroksidase, mirosinase, asam amino dan glikosidana (arginin), selenium, germanium, tellurium dan beberapa mineral lainnya.

FARMAKOLOGI BAWANG PUTIH
            Bawang putih memiliki aktivitas anti mikroba. Salah satunya terhadap Helicobacter pylori. Senyawa organosulfur bertanggung jawab atas aktivitas anti-H. Pylori dengan KHM 6-12 µg/ml.
            Pengujian sediaan bawang putih pada 20 pasien terinfeksi H.pylori yang menderita dispepsia dengan dosis maserat minyak bawang putih 275 mg sehari 3x dibandingkan dengan omeparazon 20 mg sehari 2 x. Pada kedua kelompok mengalami perbaikan nyata dengan perameter jumlah mikroba dan tingkat keparahan gastritis.
            Pada pengujian lain pemberian bawang putih segar dibandingkan dengan bismuth subsalisilat memperlihatkan bahwa pemberian bawnag putih meningkatkan kapasitas antioksidan, namun sebagian penderita mengeluhkan bau badan.
            Peningkatan pencernaan, penggunaan bawang putih secara oral dapat memperbaiki nafsu makan dan meningkatkan serkesi perut dan motilitas dan usu melalui perangsangan langsung dan reaksi reflek.

KEAMANAN BAWANG PUTIH
            Umbi bawang putih di kontraindikasikan pada pasien sensitif terhadap bawang putih, dan alergi terhadap obat. Jika merujuk pada penggunaannya sebagai bumbu masak, maka bawang putih relatif aman. Namun perlu diperhatikan kemungkinan terjadi perdarahan pasca operasi akibat konsumsi berlebih bawang putih. Bawang putih tidak menimbulkan efek mutagenik secara in vitro.
            LD50 3034 mg/kg BB pada kelinci, per oral. Alli  sativi bulbus (bawang putih) tidak mutagenik secara in vitro. Dapat menyebabkan ulkus pada gaster.

DOSIS BAWANG PUTIH
            Segar 2-5 g , serbuk bawang putih 0,4 –1, ,2 g, minyak bawang putih 2-5 mg, ekstrak kering 300 – 1000mg. Sediaan lain setara dengan 4-15mg aliin atau 2-5mg alisin. Penggunaan bawang putih di amjurkan bersamaan dengan makanan lain, untuk mencagah rasa enak pada saluran pencernaan.
            Untuk diare, bahan yang digunakan 2 buah bawang putih. Cara membuat yaitu bawang dipanggang sampai kulitnya menjadi hitam. Kemudian bawang tersebut direbus dengan air secukupnya untuk membuat air ramuan. Cara menggunakannya yaitu air ramuan yang sudah dibuat setelah dingin/ hangat-hangat kuku dapat langsung diminum.

BACA JUGA!!! SERBA-SERBI RESTORAN UNIK DI DUNIA
Share:

3 komentar:

  1. Pemilik blog yang terhormat, saya telah mencantumkan link aktif menuju halaman ini di blog saya. Berikut adalah link-nya : http://masjange.blogspot.co.id/2018/04/serba-serbi-restoran-unik-di-dunia.html
    Mohon untuk blog ruangherbalpintar juga mencantumkan link aktif menuju ke blog saya. Terima Kasih

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support